Getting My ldii adalah To Work

Wiki Article

Melakukan apa yang tidak diajarkan Rasulullah, yaitu mengenai cara bertaubat akibat kesalahan yang telah diperbuat.

Karena kefahaman nya yang berlebihan dlm beragama. Apalagi mereka masih sampai sekarang mengkafirkan orang muslim diluar kelompok nya. Semoga Allah SWT membuka pikiran dan hati orang LDII utk merubah kefahaman nya yang sesat ini. Amiinn

Inilah bentuk-bentuk penipuan yang dilakukan oleh kaum syi’ah agar terkesan bahwasanya mereka membaur bersama kaum muslimin atau kaum sunni, padahal tidaklah demikian.

Pertama, keyakinan bahwa ilmu yang sah hanya bisa diperoleh secara manqul, bertentangan dengan dalil-dalil al-Quran dan hadis yang menunjukan bahwa sampainya ilmu kepada seseorang tidak harus dengan manqul.

وَأَنْفِقُوْا مِنْ مَا رَزَقْنَاكُمْ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ فَيَقُوْلَ رَبِّ لَوْلَا أَخَّرْتَنِيْ إِلَى أَجَلٍ قَرِيْبٍ فَأَصَّدَّقَ وَأَكُنْ مِنَ الصَّالِحِيْنَ * سورة المنافقون أية ١٠

Namun ditunggu-tunggu ternyata pabrik tenunnya tidak ada, sedang duit yang telah mereka setorkan pun amblas. Kalau sampai ada yang menanyakannya maka dituduh “tidak taat amir”, resikonya diancam masuk neraka, maka untuk membebaskannya harus membayar pakai duit lagi.

Anda bisa bayangkan, andai sistem manqul harus mereka terapkan sebagai syarat keabsahan ilmu. Tentu para raja itu berhak untuk menolak isi surat dan meminta Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk mendatangi mereka mengajarkan islam secara manqul.

Dalam hal duit, bekas murid Nurhasan Ubaidah menceritakan bahwa dulu Nurhasan Ubaidah menarik duit dari jama’ahnya, katanya untuk saham pendirian pabrik tenun. Para jama’ahnya dari Madura sampai Jawa Timur banyak yang menjual sawah, kebun, hewan ternak, perhiasan dan sebagainya untuk disetorkan kepada Nurhasan sebagai saham.

حَدَّثَنَا هِشَامُ بْنُ عَمَّارٍ حَدَّثَنَا حَفْصُ بْنُ سُلَيْمَانَ حَدَّثَنَا كَثِيْرُ بْنُ شِنْظِيْرٍ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ سِيرِيْنَ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ ...الحديث * رواه سنن إبن ماجة الألباني صحيح

نَضَّرَ اللَّهُ امْرَأً سَمِعَ مَقَالَتِي فَوَعَاهَا، ثُمَّ أَدَّاهَا كَمَا سَمِعَهَا .

Dalam ayat tersebut tidak ada sama sekali keterangan harus manqul dalam mempelajari agama. Bahkan kita diberi kebebasan untuk mendengarkan perkataan, hanya saja harus mengikuti yang paling baik. Itulah ciri-ciri orang yang mempunyai akal. Dan bukan harus mengikuti manqul dari Nur Hasan Ubaidah yang kini digantikan oleh anaknya, Abdul Aziz, setelah matinya kakaknya ldii yakni Abdu Dhahir.

Hal ini membuat LDII menjadi organisasi keagamaan yang dikenal dengan kepedulian dan kebaikannya kepada sesama.

Yang artinya: “Kamu sekalian mendengarkan dan didengarkan dari kamu sekalian dan didengar dari orang yang mendengarkan dari kamu sekalian”.

 malah bikin orang penasaran dan malah ikut ngaji di LDII dan berbalik mendukung LDII malah betah di LDII karena setelah mengikuti kegiatannya jadi mengerti apa dan bagaimana sebenarnya LDII dan kenyataannya tidak seperti yang diceritakan dalam pemberitaan miring selama ini, misalnya LDII diisyukan suka tukar menukar pasangan, LDII diisyukan mengepel bekas sholat selain warga LDII, LDII diisyukan kalau salaman di cuci lagi tangannya, LDII difitnah akan membunuh orang yang keluar dari LDII, dan lain-lain isyu-isyu menyesatkan dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Padahal kenyataannya tidak khan

Report this wiki page